Lesah (Masakan Khas Temanggung)

 1328844758960601344
lesah,dok pribadi
Lesah adalah masakan khas dari daerah Temanggung Jawa Tengah. Di sajikan hangat hangat dengan menambahkan beberapa daun kemangi yang membuat aroma lesah menjadi eksotik. Silahkan mencoba..
Adapun bahan bahannya adalah :
1/2 kg daging ayam kampung (pilih bagian dada)
1/4 tauge (di siram air panas)
1/4 bihun
3 gelas santan kental
sere
salam
1 cm lengkuas
1 cm jahe
daun kemangi
bawang merah goreng
bawang putih goreng
* Bumbu yang dihaluskan
6 siung bawang merah
6 siung bawang putih
1 sendok makan merica
1/2 sendok makan ketumbar
1cm kencur
5 butir kemiri
1 cm kulit jeruk wangi
2cm kunyit
Cara Memasak
Bumbu halus di oseng sampai matang, masukkan salam,sere,jahe dan lengkuas yang di geprek, setelah bumbu matang, masukkan ayam. aduk sebentar sampai berubah warna tambah air panas secukupnya untuk membuat matang dan empuk daging ayam. setelah ayam matang, angkat dan tiriskan lalu di suwir suwir,sisihkan, masukkan santan kedalam kuah ayam tadi.aduk terus jangan sampai santan pecah.
Atur di mangkok bihun, tauge, suwiran ayam, daun kemangi,(kalau suka bisa ditambah telur rebus atau perkedel kentang), siram kuah santan, taburkan bawang merah dan bawang putih goreng, sajikan selagi hangat.

<lesah> <masakankhas> <temanggung> <kulinertemanggung> <selsa>
Lokasi: Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Festival BudayaTemanggung

Gambar
Memasuki usia 178 Kabupaten Temanggung merayakan hari jadinya dengan menggelar beberapa acara di awal bulan November ini. Ada acara Tahlil dan Pergantian Songsong, Ziarah Nasional  ke Taman Makam Pahlawan Prayudha Mudal, Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan Kali Progo, dan berbagai  macam lomba di tingkat sekolah dan  umum.  Di hari minggu tepatnya tanggal 4 November , di sekitar alun-alunTemanggung di gelar Festival Budaya Temanggung 2012. Beragam budaya khas dan asli dari daerah Temanggung ditampilkan oleh warga. Acara yang juga di hadiri oleh Bupati Temanggung Bapak Hasyim Affandi beserta ibu ini sangat meriah, dan memuaskan dahaga warga akan kerinduan menikmati kesenian tradisional milik kita sendiri. Bapak Bupati Hasyim Affandi beserta ibu Ini adalah kesenian Dayakkan dari desa Kledung. Tarian dengan kostum aneka warna dan juga riasan wajah mirip topeng dan juga topi layaknya dandanan khas Suku Dayak  ini dilakukan oleh banyak penari. Kesenian ini adalah perp
Baca selengkapnya

Grebeg Suro Malawapai

Gambar
Semula tak banyak yang tahu bahwa di Desa Sroyo,Kelurahan Bojonegoro,Kecamatan Kedu Temanggung. setiap satu tahun sekali ada upacara Sesaji Petilasan. Upacara adat yang jatuh pada tanggal 12 suro (menurut penanggalan Jawa) ini awalnya hanyalah sekedar upacara nyekar atau nyadran tahunan penduduk setempat di salah satu makam yang di yakini sebagai makam raja Angling Dharma. Sedangkan Angling Dharma sendiri adalah Seorang Raja besar yang pernah memimpin kerajaan Malawapati . Sebelumnya upacara Sesaji Petilasan ini dilakukan oleh penduduk dengan cara sederhana saja,yaitu dengan cara membersihkan makam lalu berdoa bersama. Namun sejak tahun 2007 acara Sesaji Petilasan ini di warnai dengan acara kirab hasil bumi penduduk setempat. Tanggal 12 Suro (26 November 2012-almanak Masehi) tahun ini, kirab dengan nama Grebeg Suro Malwapati pun di gelar, dan acara di pusatkan di depan Makam Paseban Agung Malawapati. Gunungan hasil bumi milik penduduk di kirab dari halaman balai d
Baca selengkapnya

Liyangan Saksi Kehebatan Erupsi Sindoro-Kota yang Terpendam

Gambar
Liyangan, adalah kota yang hilang karena terkubur, demikian ucapan salah seorang wisatawan dan peneliti kepurbakalaan dari Amerika Serikat yang pernah berkunjung di situs Liyangan, yang di temukan secara tak sengaja oleh penambang pasir di dusun Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung. Liyangan  diperkirakan pada jaman dahulu adalah salah satu komplek perdusunan yang terkubur akibat bencana erupsi Sindoro. Belum di ketahui pada abad berapa Liyangan ini terkubur oleh lahar dari Gunung Sindoro. Karena menurut Bemmelen  peneliti dari Belanda (1970), sekitar tahun 1600 - 1671 telah terjadi bencana hebat meletusnya Gunung Sindoro sebanyak tiga kali. Jadi kalau benar berita tentang erupsi Gunung Sindoro ini berarti Liyangan ini adalah saksi bisu bagaimana Sindoro meluluh lantakkan daerah sekitarnya. Menurut Tambah Pramono, juru pelihara Situs Liyangan yang saya temui di lokasi, sekitar tahun 2008 beberapa penambang pasir menemukan beberapa temuan seperti 2 candi Ga
Baca selengkapnya