Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

Mempertanyakan Pelayanan dan Jam Kerja Puskesmas

Berawal dari adikku yang sakit gigi, hari Sabtu (25 Agustus) ia pergi ke puskesmas terdekat yang berada di Kecamatan Ngadirjo Kabupaten Temanggung. Setelah diperiksa oleh salah seorang petugas, adikku diberi obat untuk meredakan ngilu giginya  dan meminta untuk datang kembali hari Selasa (28 Agustus) agar gigi yang bermasalah bisa dicabut sesuai permintaan adikku. Adikku-Lia- datang ke puskemas beberapa menit sebelum jam 11 siang, karena kesibukkan sebagai ibu rumah tangga dan juga harus menidurkan si kecil terlebih dahulu. Sampai di loket, mendaftar dan memberikan sejumlah uang sebagai pembayaran administrasi. Lalu Lia dipersilahkan ke ruang tunggu poli gigi. Setelah menunggu agak lama sang dokter tidak jua datang akhirnya Lia bertanya kembali ke loket, dan ada petugas di sana yang mencari keberadaan dokter gigi yang berpraktek hari itu. Tak berapa lama datang seorang perempuan masuk ke poli gigi, lalu Lia membuntuti perempuan itu, dan bertanya apakah dokter giginya s

Mengenang Tragedi Kali Progo dan Pahlawan Bambang Sugeng

Gambar
Memasuki bulan Agustus, sudah terasa gegap gempita dari sebagian rakyat tuk menyambut dirgahayu kemerdekaan bangsa ini. Di sepanjang jalan telah terlihat aneka ukuran bendera Merah Putih, baik yang dijajakan penjual bendera maupun yang telah sengaja dipasang oleh masyarakat. Sebagai warga akupun turut menyambut pesta rakyat Indonesia ini, dengan caraku sendiri tentunya. Aku sengaja berziarah ke salah satu makam pahlawan yang berada di kota Temanggung. Makam dari pahlawan Mayjend TNI Bambang Sugeng ini terletak di dalam komplek Monumen Pembunuhan Massal Pejuang RI.  Monumen itu di bangun oleh pemerintah daerah kabupaten Temanggung sebagai peringatan kepada rakyat, baik sipil atau non sipil yang di bantai oleh penjajah Belanda pada saat Agresi Militer II pada tahun 1949. Sekitar 1200an rakyat di bunuh secara massal dengan cara diikat tangannya, ditutup matanya, dan disuruh berjejer menghadap ke sungai Progo, lantas di tembak oleh tentara Belanda (yang menurut juru kunci